Sejarah UKI dimulai dari berdirinya Sekolah Tinggi Theologia pada tahun 1953, yang kemudian berkembang menjadi Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1965. Selama puluhan tahun, UKI terus mengembangkan diri dengan menambah program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.


Sejarah UKI dimulai dari berdirinya Sekolah Tinggi Theologia pada tahun 1953. Ketika itu, pendirinya, Pendeta Dr. J. Leimena, memiliki visi untuk mendirikan sebuah institusi pendidikan tinggi yang berlandaskan nilai-nilai Kristen. Menurut Pendeta Leimena, pendidikan Kristen harus menjadi landasan bagi pembentukan karakter dan integritas seseorang.

Dengan tekad yang kuat, Sekolah Tinggi Theologia kemudian berkembang menjadi Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1965. Prof. Dr. A. A. Adam, seorang tokoh pendidikan Indonesia, pernah mengatakan, “Pendidikan adalah investasi terbaik bagi masa depan bangsa.” Hal ini sejalan dengan misi UKI untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan bernilai.

Selama puluhan tahun, UKI terus mengembangkan diri dengan menambah program studi baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Menurut Prof. Dr. B. Suharso, seorang pakar pendidikan, “Institusi pendidikan harus selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap relevan dan mampu memenuhi tuntutan dunia kerja.”

Dengan semangat inovasi dan keunggulan akademik, UKI terus menjadi pilihan utama bagi para calon mahasiswa yang ingin mendapatkan pendidikan yang bermutu. Rektor UKI, Prof. Dr. C. P. Hutabarat, mengatakan, “Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan agar lulusan UKI dapat bersaing di dunia kerja global.”

Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, UKI terus menorehkan prestasi dan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Dengan melihat sejarahnya yang gemilang, tidak diragukan lagi bahwa UKI memiliki peran yang penting dalam mencetak generasi muda yang berintegritas dan berkompeten.